Wednesday, 1st November 2017 at 09:09:07
— Di Bawah adalah versi Bahasa Indonesia —
No one wants to go to the beach and see a messy sight dominated by plastic bag pollution. It’s up to us to change this. So let’s stop grumbling and take action with iniBags— a reusable bag you won’t forget!
When it rains it pours. And when you’re residing in a tropical, seaside locale like Bali, the rainy season that is almost upon us will also pour in trash onto our shores. During the rainy season, the sight of dirty beaches will sadly be a common occurrence, threatening to taint the pristine image of the beaches in Bali. But is that part of the consequence of being a tourist hub?
No doubt the tourism industry has been a blessing to Bali’s livelihood throughout the years, drawing revenues from the influx of visitors who considers the island as the main entry point to Indonesia. Between January and July of this year alone, Bali welcomed 3.379.287 visitors—a 24.46 percent increase compared to the same period last year.
Unfortunately, when peered through environmental lenses, the numbers could also prove detrimental. More people coming in means more waste being produced either through personal usage or via the places they visited like restaurants, cafés, and hotels. According to a study by Making Oceans Plastic Free, in total there are around 21.18 tonnes of plastic bag waste produced by the Balinese population and tourists combined; and those that don’t end up in landfills—around 8.407 tonnes of plastic bags—get into the ocean and wash ashore.
But, of course, the number of tourists that pours into Bali isn’t the sole contributor to the waste problem—it’s also a result of people’s littering habit and, in some cases, lack of waste management that subsequently led residents to throw their household trash on sidewalks or into rivers. In terms of tourism, a boom in visitors does not always have to be intertwined with an increased production of waste. As long as there are proper waste management and recycling systems in place ensuring that high-value waste is processed accordingly, and, perhaps more urgently, a practical solution to end the use of single-use plastic bag completely from our lives.
For that purpose, ecoBali has offered a convenient and stylish solution: iniBags—a foldable shopping bag that you can easily carry around with you as you’re out and about in Bali. You can simply slip them inside your bag or attach them to your house- or car/scooter keys so you will never forget to take the bag with you.
The Golden Rules of eliminating unnecessary waste are Reduce, Refuse, Reuse, Repair, and Recycle; and simply by using a reusable shopping bag like iniBags you manifest three of those rules into your daily lifestyle: you Reduce the usage of plastic bags by bringing your own shopping bag wherever you go; you can Reuse the bag repeatedly; and you Refuse the offer—or temptation—to use plastic bags.
Yes, sometimes the best solution could easily fit into the palm of your hand!
Tidak ada yang mau pergi ke pantai dan melihat pemandangan sampah kantong plastik yang berserakan. Stop menggerutu dan jadilah bagian dari solusi dengan iniBags—tas pakai ulang yang dijamin tak akan pernah tertinggal oleh Anda!
Pemandangan pantai yang kotor merupakan hal yang lazim terjadi saat musim hujan melanda, mengancam keasrian pantai-pantai di Bali. Namun apakah hal tersebut merupakan konsekuensi dari menjadi destinasi favorit para wisatawan?
Tak disangkal industri pariwisata telah membawa berkah bagi Bali selama bertahun-tahun yang menarik pemasukan dari kedatangan turis yang menganggap pulau ini merupakan pintu gerbang utama menuju Indonesia. Antara bulan Januari dan Juli saja terdapat 3.379.287 wisatawan yang pelesir ke Bali—peningkatan 24.46 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sayangnya, ketika Anda mengamatinya dari sisi lingkungan, angka tersebut berpotensi membawa kerugian. Dengan banyaknya orang yang datang berarti produksi sampah pun kian banyak entah dari penggunaan pribadi atau melalui tempat-tempat yang mereka kunjungi seperti restoran, kafe, dan hotel. Menurut studi oleh Making Oceans Plastic Free, total terdapat sekitar 21.18 ton sampah kantong plastik yang dihasilkan oleh kombinasi penduduk Bali dan turis; dan sampah yang tidak tertimbun di tempat penimbunan sampah (TPA)—sekitar 8.407 ton kantong plastik—bakal terbuang ke laut dan tergiring ke pantai.
Namun, tentu saja, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali bukanlah satu-satunya kontributor sampah—hal tersebut juga disebabkan oleh kebiasaan orang yang suka buang sampah sembarang, dan ketiadaan jasa pengelolaan sampah yang pada akhirnya berujung pada penduduk membuang sampah rumah tangga mereka ke pinggir jalan atau ke sungai. Soal pariwisata, peningkatan turis tak melulu berkaitan dengan melambungnya produksi sampah asalkan ada sistem pengelolaan dan daur ulang sampah yang efektif untuk menjamin sampah-sampah yang masih memiliki nilai tinggi dapat dimanfaatkan kembali. Namun yang juga terpenting adalah tersedianya solusi praktis untuk menghentikan penggunaan kantong plastik sekali pakai dari kehidupan sehari-hari.
Karena itulah, ecoBali menawarkan solusi yang simpel dan bergaya: iniBags—tas belanja lipat yang Anda bisa bawa ke mana pun saat Anda jalan-jalan di Bali. Tas ini dengan mudah bisa diselipkan ke dalam tas Anda atau Anda kaitkan ke kunci rumah, mobil atau motor Anda sehingga tak pernah akan ketinggalan.
Aturan Emas untuk mengatasi masalah sampah adalah Mengurangi (Reduce), Menolak (Refuse), Memakai Ulang (Reuse), Memperbaiki (Repair), dan Mendaur Ulang (Recycle); dan hanya dengan menggunakan tas belanja pakai ulang seperti iniBags Anda telah menerapkan tiga dari aturan tersebut: Anda telah Mengurangi penggunaan kantong plastik dengan membawa kantong belanja sendiri ke manapun Anda pergi; Anda telah Memakai Ulang; dan Anda telah Menolak tawaran—atau godaan—untuk menggunakan kantong plastik.
Ya, terkadang solusi yang terbaik justru bisa dengan gampang muat ke dalam telapak tangan Anda!