Wednesday, 12th December 2018 at 08:23:09
Meet Christine Go, Project Manager untuk RefillMyBottle, sebuah komunitas yang bertujuan untuk mengurangi dahaga orang untuk membeli botol air minum plastik. Kenapa mesti beli kalau bisa pakai ulang? Cari tahu bagaimana kamu bisa berpatisipasi juga dalam eco-talk kami bersama ecowarrior berusia 28 tahun ini.
Kapan kamu mulai memerhatikan kalau sampah itu merupakan masalah besar yang mesti segera ditangani?
Secara tak sadar, saya selalu menghindari penggunaan kantong plastik sekali pakai semenjak saya kuliah (bertahun-tahun lalu), tapi ketika saya mulai suka diving, saya melihat banyak sekali sampah di laut dan mulai saat itulah saya mulai sadar kalau kita tidak hanya mesti menghindari kantong plastik tapi juga jenis plastik sekali pakai lainnya. Beberapa tahun belakangan, saat saya melanjutkan studi tentang perubahan iklim, baru saya memerhatikan kalau plastik telah jadi isu yang global yang mesti ditangani secepatnya.
Pengalaman sampah terburuk yang pernah kamu alami?
Waktu saya mesti membawa sampah rumah tangga ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Suwung dan mesti melewati timbulan sampah yang terlihat seperti bukit dari kejauhan dengan aroma yang menusuk. Hal tersebut membuat saya sering berpikir: kalau kita tidak berubah sekarang, maka kapan? Berapa lama lagi kita bisa bertahan?
Apa tindakan kamu?
Saya pernah melakukan penelitian tentang perilaku penggunaan botol plastik siswa-siswa Indonesia dan sangat menarik kalau melihat mayoritas responden yang tinggal di Inggris bakal cenderung membawa botol air pakai ulang, tapi sebaliknya di Indonesia. Alasan utamanya adalah air keran di sini tidak layak minum dan kita tidak bisa menemukan keran air minum cuma-cuma di mana pun. Makanya lebih gampang untuk membeli botol air plastik yang harganya relatif murah.
RefillMyBottle merupakan solusi pas untuk masalah ini: sebuah peta online yang mencantumkan tempat-tempat di mana orang bisa mengisi ulang botol air minum mereka. Kami adalah komunitas pemilik bisnis yang berkelanjutan, serta wisatawan dan penduduk lokal yang sadar soal lingkungan. Kami menawarkan alternatif simpel dan tujuan kami adalah untuk mengurangi jumlah penggunaan botol plastik sekali pakai di seluruh dunia. Kamu bisa baca lebih lanjut tentang kami di www.refillmybottle.com.
Kenapa kamu memilih isu botol plastik? Apakah kamu punya data tentang penggunaan sampah botol plastik di Bali atau secara global?
Komunitas kami dibentuk pertama kalinya di Bali—pulau yang banyak kena dampak industri pariwisata. Lebih dari lima juta wisatawan mengunjungi Bali tiap tahun, dengan masa tinggal rata-rata empat hari. Turis mengonsumsi rata-rata dua liter air setiap hari. Dengan mereka mengonsumsi botol air minum setengah liter per hari, lebih dari enam juta botol plastik sekali pakai digunakan dan dibuang setiap bulan di Bali hanya dari industri pariwisata saja. Dan angka tersebut semakin meningkat. Kurangnya sistem pengelolaan sampah yang layak berarti botol-botol ini berakhir di TPA, laut atau dibakar yang menghasilkan gas beracun. Jelas masalah ini mesti ditangani di sumber dengan mengurangi konsumsi botol air minum plastik.
Apakah RefillMyBottle memiliki program atau pernah mengadakan acara untuk membantu menyebarkan kesadaran soal sampah?
Kami sering menggelar acara sustainability meet-up di mana kami berkolaborasi dengan organisasi lokal dan kami berdiskusi soal cara untuk menangani sampah plastik atau isu lingkungan lainnya. Biasanya kami lakukan di ruang publik jadi siapapun bisa ikut gabung dan menjadi bagian dari solusi. Kami sesekali juga mencoba untuk menggandeng generasi muda lokal dengan mengadakan acara di universitas.
Bagaimana caranya individu/perusahaan/organisasi berpatisipasi dalam RefillMyBottle? Dan sudah berapa banyak yang ikutan?
Kami mulai di Bali itu sekitar dua tahun lalu dan saat ini sudah ada 850 Refill Stations di sembilan negara. Pemilik usaha bisa ikutan dengan mengisi kuesioner singkat di situs kami dan kami akan mencantumkan nama mereka di peta.
Siapapun bisa jadi Refiller dan gabung dalam komunitas kami. Mereka hanya perlu mengisi ulang botol air minum mereka sendiri daripada beli botol plastik sekali pakai. Untuk menemukan Refill Station, kunjungi saja situs kami atau download aplikasi kami untuk melihat peta.
Apa tantangan terbesar yang kamu hadapi?
Karena kami banyak menerima permintaan dari banyak negara yang ingin ikut gabung, kami mulai sadar kalau sumber daya kami terbatas untuk mempertahankan perkembangan kami. Di waktu yang sama, kuantitas botol plastik yang berakhir di laut dan TPA jumlahnya melonjak pesat. Kebutuhan untuk solusi yang praktis untuk menangani masalah ini sangat penting dan kami mesti bergerak cepat untuk mengembangkan RefillMyBottle. Oleh karena itu, kami sedang merencanakan kampanye crowdfunding dan mengundang semua orang untuk menjadi bagian dari solusi: https://refillmybottle.causevox.com/
Bisa berbagi tip mengurangi sampah yang kamu lakukan sendiri?
Selain menghindari plastik sekali-pakai (botol, tas, dan sedotan), saya mulai menggunakan peralatan dan produk kamar mandi bebas plastik, seperti sabun dan sampo. Ada banyak alternatif yang tersedia sekarang ini, cek saja toko Zero Waste Bali di Kerobokan di mana kamu bisa belanja tanpa merasa bersalah.
Hal pertama apa yang kamu sarankan ke orang-orang untuk lebih bertanggung jawab dengan sampah mereka?
Kita bisa mulai dari hal yang kecil namun yang memiliki efek besar. Hal pertama dan yang paling simpel adalah membawa botol dan tas pakai ulang, tidak menggunakan sedotan plastik, dan mulai memilah sampah. Memulai gaya hidup bebas sampah tidak bisa terjadi dalam satu malam; yang penting pelan-pelan tapi pasti.
Apa rencana ke depan terkait dengan keterlibatan kamu dengan RefillMyBottle?
Kami baru saja menuntaskan salah satu projek besar kami, yaitu mobile app RefillMyBottle dan kami tak sabar untuk meluncurkannya minggu depan. Tujuan kami berikutnya adalah untuk membentuk tim di Bali yang bisa bergerak cepat dan mampu mempertahankan progres kami selama ini.
Saya berharap suatu hari kita tidak butuh lagi aplikasi untuk mengisi ulang air minum, karena ke manapun kamu pergi ada refill station di setiap sudut. Dan membawa botol sekali pakai dan isu ulang merupakan hal yang lumrah.